Senin, 26 Agustus 2013

Fakta Menarik Seputar Khitan

" 5 Fakta Menarik Seputar Khitan "

Sunat atau Khitan merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh pemeluk agama islam namun di dunia barat sana masih banyak orang yang tidak mau melakukan Khitan karena diangap hal yang sia sia dan menyakitkan organ klamin. Sebenarnya ada banyak mafaat yang kita proleh jika kita melakukan sunat atau khitan. Nah berikut ini ada beberapa fakta penting dan menarik seputar khitan yang sebaiknya kamu ketahui.

1. Obat kelumpuhan
Pada akhir tahun 1800-an, dokter memanfaatkan prosedur khitan untuk menyembuhkan keracunan, penyakit kuning, sampai kelumpuhan. Era tersebut memang sedang marak dilakukan operasi kelamin. Menurut studi dalam jurnal Transactions of the American Medical Association, ahli bedah di Bellevue Hospital Medical College sempat menceritakan kisah tentang khitan sebagai penyembuhan lumpuh. Saat itu, adalah Lewis Sayre yang dipanggil untuk mengobati seorang anak berusia 5 tahun yang tidak bisa berjalan. Namun setelah dikhitan, dalam waktu kurang dari dua minggu, anak itu bisa berjalan lagi. Apapun penyebab kelumpuhan si anak, kabarnya rasa sakit di ujung kelaminnya adalah pemicu kesusahan berjalan yang dialaminya. Jadi setelah ujung kelamin tersebut dipotong, si anak pun bisa berjalan lagi.

2. Ujung kelamin
Bagian ujung kemaluan pria bukan hanya sekadar kulit. Bahkan bagian tersebut bisa dianggap sebagai kelopak mata dari alat kelamin pria. Ada membran mukosa yang terdapat di ujung kemaluan tersebut. Hal itu membuat bagian ini lembab dan memungkinkan infeksi penyakit menular seksual. Wanita sebenarnya juga memiliki ujung kemaluan yang dikenal dengan klitoris. Sebagai ujung kelamin, jaringan klitoris menyebar sampai pada rahim.

3. Khitan pertama
Sejarah menyebutkan tanah Fir"aun adalah pelopor prosedur khitan. Sekitar tahun 2.400 sebelum masehi, ada relief di pemakaman kuno Saqqara yang menggambarkan serangkaian adegan medis. Alat bedah kemudian menjelaskan bahwa adegan tersebut diindikasikan sebagai proses khitan. Khitan di Mesir tidak dilakukan pada masa bayi, melainkan masa transisi anak menjelang dewasa atau akil baligh dalam istilah Muslim. Sementara itu, penduduk Yunani menganggap tradisi ini aneh. Namun pada abad ke-5, Herodotus mengeluarkan karyanya yang disebut The History of Herodotus. "Mereka dikhitan demi kebersihan," demikian tulisnya. "Mempertimbangkan kebersihan daripada hanya sekadar keindahan."

4. Simbol status
Peningkatan angka kelahiran di rumah sakit mempromosikan khitan sebagai syarat kebersihan. Namun prosedur ini diduga juga dikaitkan dengan simbol status seseorang. Artikel di dalam University of Cincinnati Law Review pada tahun 2003, kebanyakan hanya orang kaya yang mampu melahirkan di rumah sakit. Sehingga orang-orang yang melakukan khitan pun terbatas pada mereka yang mampu saja.

5. Tanda bekas khitan

Kebanyakan khitan di Amerika Serikat menggunakan tiga perangkat, yaitu penjepit Mogen, Plastibell, dan penjepit Gomco. Mogen merupakan perangkat menyerupai gunting yang digunakan untuk memotong aliran darah di ujung kemaluan. Sebuah pisau bedah kemudian digunakan untuk mengiris bagian tersebut. Sementara Plastibell adalah perangkat plastik yang ditempatkan di atas kepala kemaluan, di bawah ujung kelamin. Dokter atau perawat lalu mengikat sekitar ujung kemaluan dan memotong sirkulasi. Plastibell ini dapat dibiarkan selama seminggu atau lebih, jadi ujung kelamin akan "mati" dan putus dengan sendirinya. Terakhir, penjepit Gomco yang disisipkan di antara kepala dan ujung kemaluan. Sama seperti Plastibell, Gomco memotong sirkulasi dan membuat darah menggumpal. Dokter kemudian menggunakan pisau bedah untuk memotong ujung kemaluan. Berbagai metode ini kadang meninggalkan bekas luka berwarna cokelat khas yang tampak pada ujung kemaluan.

Minggu, 25 Agustus 2013

Anemia

Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu dan jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekuranga oksigen guna mengahasilkan energi. Maka tidak mengeherankan jika gejala anemia ditunjukan dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. Serta ditandai dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan kelopak mata.


Penyebab umum dari anemia antara lain; kekurangan zat besi, pendarahan usus, pendarahan, genetik, kekurangan vitamin B12, kekuarangan asam folat, gangangguan sunsum tulang.

Gejala Anemia (Kurang Darah)


Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda mengalami anemia, seperti dilansir Boldsky.

1. Kelopak Mata Pucat

Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika Anda meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan melihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.

2. Sering Kelelahan

Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi Anda memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.

3. Sering Mual

Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning sickness atau mual segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.

4. Sakit kepala

Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-menerus. Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering menyebabkan sakit kepala.

5. Ujung Jari Pucat

Ketika Anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika Anda mengalami anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih atau pucat.

6. Sesak napas

Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-engah ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.

7. Denyut Jantung Tidak Teratur

Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau memiliki kecepatan abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung meningkat. Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.

8. Wajah Pucat

Jika Anda mengalami anemia, wajah Anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan menjadi putih kekuningan.

9. Rambut rontok

Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mengalami penipisan rambut dengan cepat.

10. Menurunnya Kekebalan Tubuh

Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuan tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah jatuh sakit atau kelelahan.

Penyebab & Faktor Risiko


Darah terdiri dari plasma dan sel. Ada tiga jenis sel darah:
  1. Sel darah putih (leukosit). Sel darah ini berguna untuk melawan infeksi.
  2. Platelets / keping darah. Sel darah ini membantu membekukan darah saat terluka.
  3. Sel darah putih (eritrosit). Sel darah merah ini membawa oksigen dari paru-paru melalui aliran darah menuju otak dan organ serta jaringan lain.

Tubuh memerlukan suplai oksigen untuk berfungsi. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang merupakan protein yang kayak dengan zat besi yang memberikannya warna merah.

Banyak sel darah diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Untuk dapat memproduksi sel darah merah dan hemoglobin, tubuh anda membutuhkan zat besi, mineral, protein dan vitamin lainnya dari makanan yang anda makan.

Penyebab Anemia (Kurang Darah)


Anemia terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu sedikit sel darah merah, kehilangan terlalu banyak sel darah merah atau mematikan sel darah merah lebih banyak daripada menggantinya. Beberapa jenis anemia dan penyebabnya adalah:

Iron deficiency anemia
Penyebab anemia jenis ini adalah kekurangan zat besi di tubuh. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak akan memproduksi cukup hemoglobin untuk sel darah merah.

Vitamin deficiency anemia
Sebagai tambahan dari zat besi, tubuh juga membutuhkan folat dan vitamin B-12 untuk menghasilkan cukup sel darah merah. Asupan makanan yang rendah zat tersebut dan nutrisi penting lain dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Sebagai tambahan, beberapa orang tidak dapat dengan efektif menyerap vitamin B-12.

Anemia of chronic disease
Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi produksi sel darah merah, menghasilkan anemia kronis. Gagal ginjal juga dapat menyebabkan anemia.

Aplastic anemia
Jenis ini sangat jarang terjadi dan merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Ini disebabkan oleh berkurangnya kemampuan sumsum tulang belakang untuk menghasilkan ketiga jenis sel darah. Penyebabnya tidak diketahui.

Anemias associated with bone marrow disease
Kondisi seperti leukemia dan myelodysplasia dapat menyebabkan anemia yang menyebabkan produksi darah di sumsum tulang belakang berkurang.

Hemolytic anemias
Ini terjadi ketika sel darah merah hancur lebih cepat dan sumsum tulang belakang tidak mampu mengimbanginya dengan menghasilkan sel darah merah pengganti. Penyakit tertentu seperti gangguan pada darah dapat menjadi penyebab. Serta gangguan autoimun tubuh dapat menyebabkan tubuh menghasilkan antibodi terhadap sel darah merah sehingga menghancurkan sel darah merah.

Sickle cell anemia
Jenis anemia ini disebabkan oleh kecacatan bentuk hemoglobin yang membuat sel darah merah terbentuk seperti sabit. Sel darah merah ini mati secara prematur dan menyebabkan kondisi kronis kurangnya sel darah merah.

Anemia lain
Anemia jenis ini berbeda dari yang lain, antara lain thalassemia dan anemia yang disebabkan oleh kecacatan hemoglobin.

Faktor risiko terkena anemia


Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia antara lain:
  • Rendahnya asupan gizi pada makanan.
  • Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus kecil.
  • Menstruasi.
  • Kehamilan.
  • Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati.
  • Faktor keturunan.

Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena racun kimia, dan menggunakan beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.

Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian ketat dan kurang asupan zat besi atau vitamin B-12 pada makanannya.

Pencegahan Penyakit Anemia


Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu menghindari iron deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias dengan makanan sehat yang mengandung:

1. Zat besi

Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran berwana hijau gelap, buah yang dikeringkan, dan lain-lain.

2. Folat

Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kavangan, sereal dan pasta.

3. Vitamin B-12

Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.

4. Vitamin C

Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung vitamin C antara lain jeruk, melon dan buah beri.

Makanan yang mengandung zat besi penting untuk mereka yang membutuhkan zat besi tinggi seperti pada anak-anak, wanita menstruasi dan wanita hamil. Zat besi yang cukup juga penting untuk bayi, vegetarian dan atlet.

Gejala Penderita Penyakit Asam Lambung

Gejala Penderita Penyakit Asam Lambung

Mengenal Gejala Asam Lambung

Penyakit Asam Lambung merupakan jenis penyakit yang saat ini sering terjadi pada masyarakat, banyak hal yang dapat menyebabkan penyakit asam lambung itu terjadi misalnya, dari gaya hidup yang tidak sehat, terlalu banyak mengkonsumsi makanan mengandung zat yang dapat merusak organ lambung, minuman beralkohol dan minuman bersoda.

Penyakit Asam Lambung adalah jenis penyakit yang diakibatkan karena adanya kelebihan zat asam pada lambung. Hal ini diakibatkan karena lambung ketika menguraikan makanan yang Anda konsumsi setiap hari, apabila Anda telat makan atau mengkonsumsi makanan yang susah untuk di cerna dan diproses oleh lambung maka zat asam pada lambung terus bekerja sehingga menngalami pengingkatan.
Berikut gejala yang seting terjadi pada penderita penyakit asam lambung.

Informasi gejala untuk penderita asam lambung – Saat tingkat asam lambung meningkat, maka lambung akan mengalami gejala Kembung dan sendawa. Gejala yang terjadi karena essensi dari sakit maag ini adalah adanya peningkatan asam lambung yang berlebihan menghasilkan gelembung-gelembung gas di dalam lambung sehingga seseorang merasakan kembung.

Rasa penuh pada perut atau yang biasa disebut sebah atau begah juga merupakan gejala sakit mag yang sering kali tidak disadari. Hal ini bisa dirasakan pada saat sebelum maupun sesudah makan. Penyebabnya juga asam lambung yang berlebihan.

Selain rasa kembung, mual, rasa penuh pada perut atu sebah dan begah, ada juga gejala lain yang sering kali tidak disadari sebagai gejala sakit mag. Gejala tersebut adalah rasa pahit yang dirasakan di mulut. Rasa pahit ini timbul karena asam lambung yang berlebihan mendorong naik ke kerongkongan sehingga kadang kala timbul rasa asam ataupun pahit pada kerongkongan dan mulut.

Dengan demikian, bila anda merasakan gejala-gejala seperti mual, kembung, sebah atau begah, maupun rasa pahit di lidah, walaupun anda tidak merasakan rasa perih pada lambung, bisa jadi anda mengalami gejala sakit mag akibat asam lambung yang berlebih. Oleh karena itu, makan teratur dan menghindari faktor pencetus terjadinya sakit mag merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya sakit mag.

Berikut penjelasan lebih lengkap tentang gejala-gejala asam lambung :
  •     Sendawa
Sendawa (burping/belching) adalah keluarnya gas dari saluran cerna (kerongkongan dan lambung) ke mulut yang disertai adanya suara dan kadang-kadang bau. Timbulnya suara tersebut disebabkan oleh getaran udara / gas pada katub kerongkongan saat keluarnya gas. Hal ini merupakan hal yang sangat umum bisa terjadi pada siapa saja, dan merupakan usaha untuk melepaskan udara yang terperangkap di lambung yang biasanya menimbulkan ketidak nyamanan di saluran cerna.

Penyebab sendawa 
  • Makan/minum terlalu cepat
  • Menelan udara
  • Minum minuman berkarbonasi
  • Obat-obatan tertentu seperti metformin
  • Orang yang sedang cemas
  • Jika disertai gejala-gejala dispepsia merupakan salah satu tanda penyakit maag
Selain karena banyaknya gas yang terperangkap di lambung sendawa juga dapat disebabkan karena kebiasaan semata. Untuk beberapa orang sendawa dianggap sebagai suatu cara untuk mengurangi ketidaknyamanan di perut walaupun bukan karena peningkatan kadar gas.

Sendawa tidak sesederhana yang dipikirkan, namun berhubungan erat dengan koordinasi beberapa aktivitas. Laring harus selalu tertutup supaya cairan ataupun makanan yang naik dari lambung tidak masuk ke paruparu. Saat menelan laring terangkat secara otomatis dan sejalan dengan itu katup kerongkongan atas terbuka sehingga mempermudah gas keluar dari kerongkongan ke tenggorokan.Katup kerongkongan bawah juga terbuka sehingga gas dapat naik dari lambung ke kerongkongan. Saat itu semua terjadi diafragma turun ketika menarik nafas. Terjadi peningkatan tekanan di rongga perut dan penurunan tekanan di rongga dada yang menyebabkan keluarnya udara dari lambung (di rongga perut) ke kerongkongan (di rongga dada). 

Jika rasa tidak nyaman di perut bukan karena peningkatan gas , sendawa tidak menyelesaikan masalah. Jika demikian berarti ada hal lain di perut yang perlu ditatalaksana dan harus dicari penyebabnya. Sendawa merupakan suatu gejala yang bisa disebabkan oleh penyakit di saluran cerna dan kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan di rongga perut.
  •     Kembung
Untuk memahami kembung ada 2 hal yang harus diketahui :
  1. Gejala/bloating: merupakan perasaan (subyektif) perut seperti lebih besar dari normal, jadi merupakan suatu tanda atau gejala ketidaknyamanan, merupakan hal yang lebih ringan dari distention.
  2. Tanda/distention: merupakan hasil pemeriksaan fisik (obyektif) dimana didapatkan bahwa perut lebih besar dari normal, bisa didapatkan dari observasi saat menggunakan baju jadi kesempitan dan lambung jelas lebih besar dari biasanya
Penyebab kembung
  • Produksi gas yang berlebihan
Produksi gas yang berlebihan biasanya disebabkan oleh bakteri, melalui 3 mekanisme. Pertama, jumlah gas yang dihasilkan oleh setiap individu tidak sama sebab ada bakteri tertentu yang menghasilkan banyak gas sementara yang lainnya tidak. Kedua, makanan yang sulit dicerna dan diabsorbsi di usus halus menyebabkan banyaknya makanan yang sampai di usus besar sehingga makanan yang harus dicerna bakteri akan bertambah dan gas yang dihasilkan bertambah banyak. Contohnya adalah pada kelainan intoleransi laktosa, sumbatan pancreas, dan saluran empedu. Ketiga, karena keadaan tertentu bakteri tumbuh dan berkembang di usus halus dimana biasanya seharusnya di usus besar. Biasanya hal ini berpotensi meningkatkan flatus (buang angin/kentut)
  • Sumbatan mekanis
Sumbatan dapat terjadi di sepanjang lambung sampai rectum, jika bersifat sementara dapat menyebabkan kembung yang bersifat sementara. Contohnya adalah adanya parut di katub lambung yang dapat mengganggu aliran dari lambung ke usus. Sesudah makan makanan bersama udara tertelan, kemudian setelah 1-2 jam lambung mengeluarkan asam dan cairan dan bercampur dengan makanan untuk membantu pencernaan. Jika terdapat sumbatan yang tidak komplit makan makanan dan hasil pencernaan dapat masuk ke usus dan dapat mengatasi kembung. Selain itu kondisi feces yang terlalu keras juga dapat menjadi sumbatan yang dapat memperparah kembung.
  • Sumbatan fungsional
Yang dimaksud sumbatan fungsional adalah akibat kelemahan yang tejadi pada otot lambung dan usus sehingga gerakan dari saluran cerna tidak baik yang menyebabkan pergerakan makanan menjadi lambat sehingga terjadi kembung. Hal ini bisa terjadi pada penyakit gastroparesis, irritable bowel syndrome(IBS) dan Hirschprung’s. Selain itu faktor makanan seperti lemak juga akan memperlambat pergerakan makanan, gas, dan cairan ke saluran cerna bawah yang juga berakibat kembung. Serat yang digunakan untuk mengatasi sembelit juga dapat menyebabkan kembung tanpa adanya peningkatan jumlah gas, namun adanya kembung ini disebabkan oleh melambatnya aliran gas ke usus kecil akibat serat.
  • Hipersensitifitas saluran cerna
Beberapa orang ada yang memang hipersensitif terhadap kembung , mereka merasakan kembung padahal jumlah makanan, gas, dan cairan di saluran cerna dalam batas normal, biasanya bila mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak.
  •     Flatus/Kentut
Flatus merupakan keluarnya gas dalam saluran cerna melalui anus yang bersumber dari udara yang tertelan atau hasil produksi dari bakteri. Namun terjadinya flatus lebih sering diakibatkan oleh produksi dari bakteri di saluran cerna atau usus besar berupa hidrogen dan atau methan pada keadaan banyak mengkonsumsi kandungan gula dan polisakarida. Contoh gula adalah seperti laktosa (gula susu) , sorbitol sebagai pemanis rendah kalori, dan fruktosa pemanis yang biasanya digunakan pada permen dan minuman.

Zat tepung juga sering menjadi sumber gas, kandungan polisakarida dari gandum, kentang, jagung dan beras. Beras menghasilkan gas yang relatif lebih sedikit dibanding yang lainnya. Zat tepung dari padi-padian yang belum diproses menyebabkan lebih banyak gas dibandingkan dengan biji-bijian yang sudah mengalami proses karena kandungan seratnya masih utuh, dimana serat merupakan bahan yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan namun akan dimetabolisme oleh bakteri sehingga menghasilkan gas.

Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung selulosa tidak menghasilkan banyak gas sebab selulosa dimetabolisme sedikit oleh bakteri, kecuali jika buah atau sayuran tersebut mengandung lebih banyak gula atau polisakarida dibanding selulosa. Gas tertelan dalam jumlah wajar tidak dapat dihindari dan gas dari hasil produksi bakteri juga akan terus berlangsung namun secara fisiologis gas itu akan dikeluarkan dari saluran cerna melalui flatus dengan mekanisme kontraksi otot usus untuk menghindari menumpuknya gas di saluran cerna. Gas juga dapat diserap ke aliran darah dan akan dikeluarkan melalui pernafasan.

Gas tertelan dalam jumlah wajar tidak dapat dihindari dan gas dari hasil produksi bakteri juga akan terus berlangsung namun secara fisiologis gas itu akan dikeluarkan dari saluran cerna melalui flatus dengan mekanisme kontraksi otot usus untuk menghindari menumpuknya gas di saluran cerna. Gas juga dapat diserap ke aliran darah dan akan dikeluarkan melalui pernafasan.